Kotak terbentuk tanggal 27 September 2004 dalam acara The dream Band tahun 2004
silam, Kotak lahir dibidani salah seorang personel Kahitna, Doddy, yang
bertindak sebagai produser. Saat itu, Doddy melakukan audisi untuk
membentuk format band baru di Indonesia yang terdiri atas drummer,
gitaris, bassist, dan vokalis.
Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak 400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, dan ratusan drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah 2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi muda terpilih itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang personelnya empat orang dan "Lima" yang personelnya lima orang. Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang bersatu menjadi bangunan kotak. Hal itu menggambarkan tentang empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satu wadah musik.
Pada akhir tahun 2006, Pare ternyata memutuskan keluar dari band. ”Saya ingin di balik layar aja. Sulit buat saya untuk selalu di depan jadi frontman. Tapi saya nggak akan ninggalin Kotak begitu aja. Kapan aja kalo dimintain tolong, saya pasti pasti bantuin Kotak, misalnya buat bikin lagu,” tutur Pare, saat itu. Meskipun berat tapi setelah memahami betul alasan Pare ketiga personel Kotak lainnya merelakan Pare untuk keluar. Posisi yang kosong kemudian digantikan oleh Tantri. Beberapa waktu kemudian, Icez keluar dari band karena untuk bergabung ke The Rock untuk promo album Master Mister Ahmad Dhani I, kemudian posisi bass diisi oleh Chua. Mereka kemudian merilis album keduanya berjudul Kotak Kedua pada tahun 2008.
Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini. "Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakai karakter sendiri," katanya.
Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa kesuksesan bagi band Kotak untuk lebih berkibar di industri musik Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yang sudah terjual satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung membuat Kotak laris mendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah di Indonesia.
Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak 400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, dan ratusan drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah 2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi muda terpilih itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang personelnya empat orang dan "Lima" yang personelnya lima orang. Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang bersatu menjadi bangunan kotak. Hal itu menggambarkan tentang empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satu wadah musik.
Pergantian Personel
Formasi band Kotak saat itu bukan seperti yang ada sekarang. Formasi grup band Kotak pertama kali diisi oleh Cella (gitar), Icez (bass), Pare (vokal), dan Posan (drum). Mereka kemudian merilis album pertama berjudul Kotak.Pada akhir tahun 2006, Pare ternyata memutuskan keluar dari band. ”Saya ingin di balik layar aja. Sulit buat saya untuk selalu di depan jadi frontman. Tapi saya nggak akan ninggalin Kotak begitu aja. Kapan aja kalo dimintain tolong, saya pasti pasti bantuin Kotak, misalnya buat bikin lagu,” tutur Pare, saat itu. Meskipun berat tapi setelah memahami betul alasan Pare ketiga personel Kotak lainnya merelakan Pare untuk keluar. Posisi yang kosong kemudian digantikan oleh Tantri. Beberapa waktu kemudian, Icez keluar dari band karena untuk bergabung ke The Rock untuk promo album Master Mister Ahmad Dhani I, kemudian posisi bass diisi oleh Chua. Mereka kemudian merilis album keduanya berjudul Kotak Kedua pada tahun 2008.
Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini. "Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakai karakter sendiri," katanya.
Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa kesuksesan bagi band Kotak untuk lebih berkibar di industri musik Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yang sudah terjual satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung membuat Kotak laris mendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar